Senin, 14 Januari 2013

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

A.    Model pembelajaran kooperatif tipe TAI

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang terdiri dari 4-6 orang anggota dengan stuktur kelompok heterogen (Slavin dalam isjoni, 2009:12 ). Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan, dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah.tiga konsep utama yang menjadi karakteristik pembelajaran menurut slavin (Isjoni,2009:21) yaitu penghargaan kelompok,pertanggung jawaban secara individu,dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Tujuan utama penerapan pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok dengan saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.
Roger dan David jhonson dalam lie (2002:30) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. untuk mencapai hasil yang maksimal, unsur-unsur model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Ada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan yang positif, tanggung jawab perseorangan ,interaksi tatap muka,komunikasi antar anggoto kelompok, dan evaluasi proses kelompok. Ada enam langkah utama atau tahapan didalam kegiatan pembelajaran kooperatif. pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, selanjutnya siswa dikelompokkan dalam tim-tim belajar. Pada tahap ini ikuti guru disaat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir dalam metode pembelajaran kooperatif melputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau mengevaluasi tentang apa yang telah meraka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Untuk lebih jelasnya mengenai fase-fase pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel berikut :
FASE
Tingkah Laku Guru
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2
Menyajikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa lewat jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3
Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelmpok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
Guru membibing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5
Evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil belajarnya.
Fase-6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya hasil belajar individu maupun kelompok.
                                                                                                ( Trianto,2007:48 )
            Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe JIGSAW,NHT,GI,TAI dan lain-lain. TAI adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif dimana para siswa dengan kemampuanya masing-masing bekerja sama dalam kelompok kecil dengan kemampuan yang berbeda. TAI pertama kali diprakarsai oleh Robert E. Slavin yang merupakan perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Slavin membuat metode iniberdasarkan beberapa alasan. Pertama, model ini mengkombinasikan keunggulan koopertif dan program pengajaran individual. Kedua, model ini memberi tekanan pada efek sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk memecahkan masalah kesulitan belajar individual.
            Ciri khas dari pembelajaran ini  adalah siswa belajar secara individual mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru. Hasil belajar individual akan dibawa kedalam kelompok masing-masing untuk didiskusikan oleh anggota kelompok. Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban yang telah dikerjakan. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok. Siswa diajari bagaimana menjadi pendengar yang baik, dapat menjelaskan kepada teman kelompok,berdiskusi,mendorong teman lain untuk bekerja sama, dan menghargai pendapat teman yang lain.
            Masing-masing kelompok memiliki tugas yang setara.karena keberhasilan kelompok sangat diperhatikan.maka siswa yang pandai ikut membantu temanya yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian, siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuanya dan ketrampilanya, serta temanya yang lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan kelompok tersebut.

            Slavin (1995:98) menyatakan bahwa :
“TAI was create to take advantage considerable of socialization potencial of cooperative leaning. Previous studies of group-paced cooperative learning methods have consistenly found positive effect of this method of such out-come as relation and attitudes towward main streamed academically handycapped student.”
Kutipan diatas mempunyai makna bahwa TAI juga melihat siswa untuk bersosialisasi dengan baik, ditemukan adanya pengaruh positif hubungan dan sikap terhadap siswa yang terlamnat akademis. Metode pembelajaran kooperatif tipe TAI terdiri dari 8 komponen. Delapan model pembelajaran tipe TAI adalah sebagai berikut :
1.      Placcement test
Untuk mengetahui kemampuan siswa dan sebagai dasar timbangan pengelompokan., maka siswa dalam tahap ini diberi tes yang berupa pretest atau bisa berupa hasil test sebelumnya.\
2.      Team
Siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang yang heterogen. Fungsi kelompok adalah memastikan semua anggota kelompok ikut dan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Tiap kelompok mengembangkan kemampuan masing-masing untuk objek yang dipermasalahkan sehingga ada interaksi kelompok yang diperoleh dari seluruh sumbangan anggota kelompok.



3.      Teching group
Guru menjelaskan materi pokok secara klasikal pada siswa yaitu dengan memperkenalkan konsep-konsep utama kepada siswa sebelum mengerjakan tugas secara individu.
4.      Student Ceative
Sebelum siswa belajar pada kelompoknya, terlebih dahulu masing-masing siswa berusaha membaca, memahami meteri-materi pelajaran dan mengerjakan tugas secara individu.
5.      Team Study
Para siswa diberikan suatu unit perangkat pembelajaran secara individu, unit tersebut berisikan materi kemudian para siswa mengerjakan dan membahas unit-unit tersebut dalam kelompok masing-masing.jika ada siswa yang mendapat kesulitan disarankan untuk meminta bantuan kepada kelompok sebelum meminta bantuan kepada guru.
6.      Whole class unit
Pada tahap ini dilakukan diskusi kelas, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Ketika ada kelompok yang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, maka tugas lain adalah menanggapi jawaban dari hasil kerja kelompok lain yang presentasi. Setelah diskusi setelah guru mengevaluasi terhadap jalannya diskusi dan membenahi atau menyempurnakan jawaban siswa. Di akhir diskusi guru meminta kepada siswa untuk membuat kesimpulan.

7.      Fact test
Guru memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan materi. Pada penelitian ini tes diberikan setelah akhir pembelajaran.
8.      Team scores and team recognition
Diakhir pembelajaran guru memberikan skor kelompok. Skor ini didasarkan pada jumlah rata-rata dari nilai tes anggota kelompok.
            Pemberian penghargaan diberikan setiap akhir pembelajaran berdasarkan skor peningkaan yang diperoleh setiap anggota kelompok. Pemberian penghargaan diberikan dengan menyebutkan nama-nama kelompok dengan skor kelompok tertinggi dan skor perkembangan tertinggi, dan penghargaan dapat berupa apapun asalkan siswa dapat tertarik serta termotivasi serta meningkatkan prestasi kelompoknya.
            Model pembelajaran koopertif TAI memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif TAI, Slavin (1995:101) menyatakan bahwa belajar kooperatif TAI mempunyai kelebihan sebagai berikut :
1.      Meningkatkan hasil belajar siswa.
2.      Meningkatkan motivasi belajar pada diri siswa.
3.      Mengurangi perilaku yang mengganggu.
4.      Program ini dapat membantu siswa yang lemah.

Selain memiliki kelebihan model pembelajaran kooperatif TAI juga memiliki kekurangan, yaitu :
1.      Di butuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran.
2.      Dengan jumlah siswa yang besar dalam kelas, maka guru akan mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswanya.

1 komentar:

  1. saya mau nanya kalo model TAI ini enaknya digunakan untuk pas materi apa yaa kalo dalam pembelajaran matematika untuk smp..

    terimakasih..

    BalasHapus