BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dewasa ini dunia pendidikan tengah
disibukkan untuk menghadirkan inovasi dalam proses belajar mengajar. Karena
model pembelajaran yang dipakai selama ini sudah tidak cocok lagi untuk
dipakai.
Hal
ini terlihat dari menurunnya minat dan kreativitas siswa untuk bereksperimen
dan menemukan hal – hal baru. Oleh karena itu, peran tenaga pengajar khususnya
guru dituntut untuk dapat menerapkan model – model pembelajaran yang belum
pernah diterapkan sebelumnya agar siswa memiliki semangat baru dalam belajar untuk kemudian dapat meningkatkan bakat dan
kreativitas mereka.
Untuk
itu, dalam makalah ini, penulis hendak membahas model pembelajaran open ended. Karena model pembelajaran open ended ini dianggap cocok untuk
diterapkan dalam proses belajar – mengajar yang menekankan pada kreativitas
peserta didik.
Rumusan masalah
1. Apakah
model pembelajaran open ended itu?
2. Apakah
tujuan model pembelajaran open ended?
3. Apakah
kelebihan dan kekurangan model open ended
?
4. Output
apakah yang diharapkan setelah menerapkan model pembelajaran open ended?
Tujuan
1. Mengetahui apa itu model pemebelajaran open ended.
2. Mengetahui
tujuan dari model pembelajaran open ended.
3. Mengetahui
kelebihan dan kelemahan model pembelajaran open
ended.
4. Mengetahui
dan memahami output yang diharapkan setelah model ini diterapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kemajuan zaman haruslah diiringi dengan
perkembangan, tak terkecuali dalam proses belajar mengajar. Model
pembelajarannya haruslah diubah, meskipun model itu sudah ditemukan sebelumnya,
tapi jika belum pernah digunakan dan dirasa cocok untuk diterapkan, maka
haruslah model itu di diterapkan.
Pembelajaran Open Ended
Menurut
(Shimada dalam Erman Suherman dkk, 2003) dalam pembelajaran matematika,
rangkaian dari pengetahuan, keterampilan, konsep, prinsip, atau aturan
diberikan kepada siswa biasanya melalui langkah demi langkah. Tentu saja
rangkaian ini diajarkan tidak sebagai hal yang terpisah atau saling lepas, namun
harus disadari sebagai rangkaian yang terintegrasi dengan kemampuan dan sikap
dari setiap siswa sehingga dalam pikirannya akan terjadi pengorganisasian
intelektual yang maksimal.
Open
ended adalah suatu model pembelajaran yang
diformulasikan memiliki multi jawaban (mempunyai beberapa penyelesaian) atau
sering disebut juga problem tak lengkap atau problem terbuka.
Model ini dimulai dengan memberikan
problem terbuka pada siswa dan selanjutnya kegiatan pembelajaran harus membawa
siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga jawaban
(yang benar).
Tujuan Pembelajaran Open Ended
Tujuan pembelajaran (Nohda dalam Erman
Suherman dkk, 2003) adalah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan
pola pikir matematis siswa melalui problem solving yang simultan. Dengan
kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa harus dikembangkan
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Hal yang dapat digaris
bawahi adalah perlunya memberi kesempatan siswa untuk berpikir dengan bebas
sesuai dengan minat dan kemampuannya. Aktivitas kelas yang penuh dengan ide-ide
matematika ini pada gilirannya akan memacu kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Dari prespektif diatas, pendekatan open ended menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa
untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan
kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya adalah agar kemampuan berfikir
siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan –
kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasi melalui proses belajar
mengajar.
Dengan
demikian model pembelajaran open ended merupakan
pembelajaran terbuka.
Kegiatan
matematika dan kegiatan siswa disebut terbuka jika memenuhi aspek-aspek:
1. Kegiatan
siswa harus terbuka
Yang dimaksud kegiatan siswa harus
terbuka adalah kegiatan pembelajaran harus mengakomodasi kesempatan siswa untuk
melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka.
2. Kegiatan
matematika adalah ragam berpikir.
Kegiatan matematik adalah kegiatan
yang di dalamnya terjadi proses pengabstraksian dari pengalaman nyata dalam
kehidupan sehari-hari ke dalam dunia matematika atau sebaliknya. Pada dasarnya
kegiatan matematika akan menggunakan proses manipulasi dan manifestasi dalam
dunia matematika. Jika proses penyelesaian suatu problem menggunakan prosedur
dan proses diversifikasi
dan generalisasi, kegiatan
matematika dalam pemecahan masalah seperti ini dikatakan terbuka.
3. Kegiatan
siswa dan kegiatan matematika merupakan satu kesatuan.
Dalam pembelajaran matematika, guru
diharapkan dapat mengangkat pemahaman siswa bagaimana memecahkan permasalahan
dan perluasan serta pendalaman dalam berpikir matematika sesuai dengan
kemampuan individu. Meskipun pada umumnya guru akan mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pengalaman dan pertimbangan
masing-masing. Guru bisa membelajarkan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan
matematika tingkat tinggi yang sistematis dan melalui kegiatan-kegiatan
matematika yang mendasar untuk melayani siswa yang kemampuannya rendah.
Pada dasarnya model pembelajaran open ended bertujuan untuk mengangkat
kegiatan kreatif siswa dan berpikir matematika secara simultan. Oleh karena itu
hal yang paling perlu diperhatikan adalah kebebasan siswa untuk berfikir dalam
membuat progress pemecahan sesuai dengan kemampuan, sikap, dan minatnya
sehingga pada akhirnya akan membentuk intelegensi matematika siswa
Beberapa
hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkreasi problem pada open ended :
1. Sajikan
permasalahan melalui situasi fisik yang nyata sehingga konsep-konsep matematika
dapat diamati.
2. Soal-soal
pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubunga
dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu.
3. Sajikan
bentuk-bentuk atau bangun-bangun (geometri) sehingga siswa dapat membentuk
konjektur.
4. Sajikan
urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan matematika.
5. Berikan
beberapa-beberapa masalah konkrit dalam beberapa katagori sehingga siswa dapat
mengkolaborasi sifat – sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat – sifat
umum.
6. Berikan
beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasi dari
pekerjaannya.
Dengan demikian, pendekatan open ended menjanjikan
suatu kesempatan kepada siswa untuk mengivestigasi berbagai strategi dan cara
yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya
tiada lain adalah agar kemampuan berpikir matmatika siswa dapat berkembang
secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa
terkomunikasikan melalui proses belajar mengajar.
Kelebihan Dan
Kekurangan Open Ended
a. Kelebihan Open Ended
Ø Siswa
berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresika ide.
Ø Siswa
memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan
keterampilan matematik secara komprehensif.
Ø Siswa
dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara
mereka sendiri.
Ø Siswa
secara instrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
Ø Siswa
memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
b.
Kelemahan
Open Ended
Ø Membuat
dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan
yang mudah. Guru kurang memiliki alat evaluasi untuk penyelesaian berbeda dari
siswa atau kemampuan untuk meningkatkan level tertinggi dari pemecahan masalah.
Ø Mengemukakan
masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa
yang mengalami kesulitan bagaimana merespons permasalahan yang diberikan.
Ø Siswa
dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.
Ø Kemungkinan
ada sebagian siswa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan
karena kesulitan yang mereka hadapi.
Langkah Pembelajaran Open Ended :
a. Kegiatan
Awal
1. Guru
melakukan tanya jawab untuk mengecek pengetahuan prasyarat dan keterampilan
yang dimiliki siswa.
2. Guru
menginformasikan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari dan kegunaan
materi tersebut.
b. Kegiatan
Inti
1. Memberi
Masalah
Guru memberi masalah open ended yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
2. Mengeksplorasi
Masalah
Waktu mengeksplorasi masalah dibagi dua sesi. Sesi
pertama digunakan untuk bekerja secara individual untuk menyelesaikan masalah. Pada
sesi kedua siswa bekerja secara kelompok untuk mendiskusikan hasil pekerjaan
individunya.
3. Merekam
Respon Siswa
Guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil dari
beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusi. Siswa diharapkan merespon
masalah dengan berbagai cara atau penyelesaian dan guru merekamnya.
4. Pembahasan
Respon Siswa (diskusi kelas)
Guru mencatat respon siswa, pendekatan atau solusi
masalah mereka dan menulis sebanyak mungkin kemungkinan respon siswa dan
mendaftarnya. Kemudian guru mengelompokan siswa sesuai dengan sudut pandang
tertentu. Dalam proses diskusi kelas guru mendorong siswa agar memberikan
jawaban dan kesimpulan konsep yang diajarkan.
5. Meringkas
apa yang dipelajari
Hasil diskusi kelas disimpulkan, kemudian guru
memberikan soal-soal lain yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari
dan siswa diminta mengerjakannya baik secara individu maupun kelompok.
c. Kegiatan
Akhir
1. Guru
memberikan soal-soal untuk dikerjakan dirumah.
2. Guru
memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
Orientasi pendekatan Open Ended dalam pembelajaran
matematika.
I.
Mengkontruksi
Problem
Melalui
penelitian yang panjang di Jepang, ditemukan beberapa hal yang dapat dijadikan
acuan dalam mengkreasikan problem tersebut, diantaranya:
1. Sajikan
permaslahan melalui situasi fisik yang nyata dimana konsep – konsep matematika
dapat diamati dan dikaji siswa
2. Soal
– soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan
hubungan dan sifat – sifat dari variabel dalam persoalan itu
3. Sajikan
bentuk – bentuk atau bangun – bangun ( geometri ) sehingga siswa dapat suatu
konjektur
4. Sajikan
urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan matematika
5. Berikan
beberapa contoh konkrit dalam beberapa
kategori sehingga siswa bisa mengelaborasi sifat – sifat dari contoh itu untuk
menemukan sifat – sifat yang umum
6. Berikan
beberapa latihan serupa sehingga siswa
dapat menggeneralisasi dari pekerjaannya
II.
Mengembangkan
Rencana Pembelajaran
Setelah guru mengkontruksi problem
dengan baik, tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran sebelum
problem itu ditampilkan dikelas adalah :
1. Apakah
problem itu kaya dengan konsep – konsep matematika dan berharga?
Problem harus
mendorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut.
2. Apakah
level matematika dari problem itu cocok untuk siswa?
Pada saat siswa
menyelesaikan problem open ended,
mereka harus menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang telah mereka punyai.
3. Apakah
problem itu mengundang pengembangan konsep matematika lebih lanjut?
Problem harus memiliki
keterkaitan atau dihubungkan dengan konsep – konsep matematika yang lebih
tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Apabila kita telah memformulasi
problem mengikuti criteria yang telah dikemukakan, langkah selanjutnya adalah
mengembangkan rencana pembelajaran yang baik. Pada tahap ini hal – hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
a. Tuliskan
respon siswa yang diharapkan
Siswa
diharapkankan merespon problem open ended
dengan berbagai cara. Oleh karena itu guru harus menuliskan daftar antisipasi
respon siswa terhadap problem.
b. Tujuan
dari problem ini diberikan harus jelas
Guru
harus memahami peranan problem itu dalam keseluruhan rencana pembelajaran.
c. Sajikan
problem semenarik mungkin
Konteks
permasalahan yang diberikan harus dikenal baik oleh siswa dan harus
membangkitkan semangat intelektual.
d. Lengkapi
prinsip ‘ posing problem ‘ sehingga siswa memahami dengan mudah maksud dari
problem itu
Problem
harus diekspresikan sedemikian sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah
dan menemukan pendekatan pemecahannya.
e. Berikan
waktu yang cukup kepada siswa untuk mengekplorasi problem
Kadang
– kadang waktu yang dialokasikan tidak cukup dalam menyajikan problem, memecahkannya,
mendiskusikan pendekatan dan penyelesaian, dan merangkum apa yang telah siswa
pelajari. Oleh karena itu, guru harus memberikan waktu yang cukup kepada siswa
untuk mengeksplorasi problem.
Output Pembelajaran Open Ended
Setiap model maupun pendekatan dalam
pembelajaran pastilah memiliki tujuan. Dimana tujuan tersebut yang nantinya digunakan sebagai tolok ukur
apakah model atau pendekatan itu dapat dikatakan berhasil atau tidak.
Tujuan
yang akan menentukan output dalam suatu proses. Output dalam model pembelajaran
open ended ini tak lepas dari tujuan awal dilakukannya
pendekatan. Meningkatnya bakat, minat, serta kreatifitaslah yang merupakan
tujuan utama pendekatan ini.
Jadi output yang dihasilkan dari
pendekatan ini adalah siswa yang memiliki kreatifitas, bakat, dan minat yang
tinggi dalam pembelajaran matematika, yang nantinya hal ini dapat membantu
siswa dalam pengerjaan soal – soal yang diberikan oleh guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar