Senin, 14 Januari 2013

Open Ended


BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
            Dewasa ini dunia pendidikan tengah disibukkan untuk menghadirkan inovasi dalam proses belajar mengajar. Karena model pembelajaran yang dipakai selama ini sudah tidak cocok lagi untuk dipakai.
Hal ini terlihat dari menurunnya minat dan kreativitas siswa untuk bereksperimen dan menemukan hal – hal baru. Oleh karena itu, peran tenaga pengajar khususnya guru dituntut untuk dapat menerapkan model – model pembelajaran yang belum pernah diterapkan sebelumnya agar siswa memiliki semangat baru dalam belajar  untuk kemudian dapat meningkatkan bakat dan kreativitas mereka.
Untuk itu, dalam makalah ini, penulis hendak membahas model pembelajaran open ended. Karena model pembelajaran open ended ini dianggap cocok untuk diterapkan dalam proses belajar – mengajar yang menekankan pada kreativitas peserta didik.
Rumusan masalah
1.      Apakah model pembelajaran open ended itu?
2.      Apakah tujuan model pembelajaran open ended?
3.      Apakah kelebihan dan kekurangan model open ended ?
4.      Output apakah yang diharapkan setelah menerapkan model pembelajaran open ended?
Tujuan
1.      Mengetahui  apa itu model pemebelajaran open ended.
2.      Mengetahui tujuan dari model pembelajaran open ended.
3.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran open ended.
4.      Mengetahui dan memahami output yang diharapkan setelah model ini diterapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kemajuan zaman haruslah diiringi dengan perkembangan, tak terkecuali dalam proses belajar mengajar. Model pembelajarannya haruslah diubah, meskipun model itu sudah ditemukan sebelumnya, tapi jika belum pernah digunakan dan dirasa cocok untuk diterapkan, maka haruslah model itu di diterapkan.
Pembelajaran Open Ended
Menurut (Shimada dalam Erman Suherman dkk, 2003) dalam pembelajaran matematika, rangkaian dari pengetahuan, keterampilan, konsep, prinsip, atau aturan diberikan kepada siswa biasanya melalui langkah demi langkah. Tentu saja rangkaian ini diajarkan tidak sebagai hal yang terpisah atau saling lepas, namun harus disadari sebagai rangkaian yang terintegrasi dengan kemampuan dan sikap dari setiap siswa sehingga dalam pikirannya akan terjadi pengorganisasian intelektual yang maksimal.
Open ended adalah suatu model pembelajaran yang diformulasikan memiliki multi jawaban (mempunyai beberapa penyelesaian) atau sering disebut juga problem tak lengkap atau problem terbuka.
Model ini dimulai dengan memberikan problem terbuka pada siswa dan selanjutnya kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga jawaban (yang benar).

Tujuan Pembelajaran Open Ended

Tujuan pembelajaran (Nohda dalam Erman Suherman dkk, 2003) adalah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa melalui problem solving yang simultan. Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Hal yang dapat digaris bawahi adalah perlunya memberi kesempatan siswa untuk berpikir dengan bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Aktivitas kelas yang penuh dengan ide-ide matematika ini pada gilirannya akan memacu kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
            Dari prespektif diatas, pendekatan open ended  menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya adalah agar kemampuan berfikir siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan – kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasi melalui proses belajar mengajar.
Dengan demikian model pembelajaran open ended merupakan pembelajaran terbuka.

Kegiatan matematika dan kegiatan siswa disebut terbuka jika memenuhi aspek-aspek:
1.      Kegiatan siswa harus terbuka
Yang dimaksud kegiatan siswa harus terbuka adalah kegiatan pembelajaran harus mengakomodasi kesempatan siswa untuk melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka.
2.      Kegiatan matematika adalah ragam berpikir.
Kegiatan matematik adalah kegiatan yang di dalamnya terjadi proses pengabstraksian dari pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari ke dalam dunia matematika atau sebaliknya. Pada dasarnya kegiatan matematika akan menggunakan proses manipulasi dan manifestasi dalam dunia matematika. Jika proses penyelesaian suatu problem menggunakan prosedur dan proses diversifikasi
dan generalisasi, kegiatan matematika dalam pemecahan masalah seperti ini dikatakan terbuka.
3.      Kegiatan siswa dan kegiatan matematika merupakan satu kesatuan.
Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan dapat mengangkat pemahaman siswa bagaimana memecahkan permasalahan dan perluasan serta pendalaman dalam berpikir matematika sesuai dengan kemampuan individu. Meskipun pada umumnya guru akan mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pengalaman dan pertimbangan masing-masing. Guru bisa membelajarkan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan matematika tingkat tinggi yang sistematis dan melalui kegiatan-kegiatan matematika yang mendasar untuk melayani siswa yang kemampuannya rendah.

Pada dasarnya model pembelajaran open ended bertujuan untuk mengangkat kegiatan kreatif siswa dan berpikir matematika secara simultan. Oleh karena itu hal yang paling perlu diperhatikan adalah kebebasan siswa untuk berfikir dalam membuat progress pemecahan sesuai dengan kemampuan, sikap, dan minatnya sehingga pada akhirnya akan membentuk intelegensi matematika siswa

Beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkreasi problem pada open ended :
1.      Sajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata sehingga konsep-konsep matematika dapat diamati.
2.      Soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubunga dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu.
3.      Sajikan bentuk-bentuk atau bangun-bangun (geometri) sehingga siswa dapat membentuk konjektur.
4.      Sajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan matematika.
5.      Berikan beberapa-beberapa masalah konkrit dalam beberapa katagori sehingga siswa dapat mengkolaborasi sifat – sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat – sifat umum.
6.      Berikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasi dari pekerjaannya.
Dengan demikian, pendekatan open ended menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa untuk mengivestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya tiada lain adalah agar kemampuan berpikir matmatika siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasikan melalui proses belajar mengajar.

Kelebihan Dan Kekurangan Open Ended

a.      Kelebihan Open Ended
Ø  Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresika ide.
Ø  Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif.
Ø  Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.
Ø  Siswa secara instrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
Ø  Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.

b.      Kelemahan Open Ended
Ø  Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan yang mudah. Guru kurang memiliki alat evaluasi untuk penyelesaian berbeda dari siswa atau kemampuan untuk meningkatkan level tertinggi dari pemecahan masalah.
Ø  Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespons permasalahan yang diberikan.
Ø  Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.
Ø  Kemungkinan ada sebagian siswa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

Langkah Pembelajaran Open Ended :
a.       Kegiatan Awal
1.      Guru melakukan tanya jawab untuk mengecek pengetahuan prasyarat dan keterampilan yang dimiliki siswa.
2.      Guru menginformasikan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari dan kegunaan materi tersebut.

b.      Kegiatan Inti
1.      Memberi Masalah
Guru memberi masalah open ended yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
2.      Mengeksplorasi Masalah
Waktu mengeksplorasi masalah dibagi dua sesi. Sesi pertama digunakan untuk bekerja secara individual untuk menyelesaikan masalah. Pada sesi kedua siswa bekerja secara kelompok untuk mendiskusikan hasil pekerjaan individunya.
3.      Merekam Respon Siswa
Guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil dari beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusi. Siswa diharapkan merespon masalah dengan berbagai cara atau penyelesaian dan guru merekamnya.
4.      Pembahasan Respon Siswa (diskusi kelas)
Guru mencatat respon siswa, pendekatan atau solusi masalah mereka dan menulis sebanyak mungkin kemungkinan respon siswa dan mendaftarnya. Kemudian guru mengelompokan siswa sesuai dengan sudut pandang tertentu. Dalam proses diskusi kelas guru mendorong siswa agar memberikan jawaban dan kesimpulan konsep yang diajarkan.
5.      Meringkas apa yang dipelajari
Hasil diskusi kelas disimpulkan, kemudian guru memberikan soal-soal lain yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari dan siswa diminta mengerjakannya baik secara individu maupun kelompok.

c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan dirumah.
2.      Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Orientasi pendekatan Open Ended dalam pembelajaran matematika.

       I.            Mengkontruksi Problem
            Melalui penelitian yang panjang di Jepang, ditemukan beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkreasikan problem tersebut, diantaranya:
1.      Sajikan permaslahan melalui situasi fisik yang nyata dimana konsep – konsep matematika dapat diamati dan dikaji siswa
2.      Soal – soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubungan dan sifat – sifat dari variabel dalam persoalan itu
3.      Sajikan bentuk – bentuk atau bangun – bangun ( geometri ) sehingga siswa dapat suatu konjektur
4.      Sajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan matematika
5.      Berikan beberapa contoh konkrit  dalam beberapa kategori sehingga siswa bisa mengelaborasi sifat – sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat – sifat yang umum
6.      Berikan beberapa latihan  serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasi dari pekerjaannya

    II.            Mengembangkan Rencana Pembelajaran

            Setelah guru mengkontruksi problem dengan baik, tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran sebelum problem itu ditampilkan dikelas adalah :
1.      Apakah problem itu kaya dengan konsep – konsep matematika dan berharga?
Problem harus mendorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut.
2.      Apakah level matematika dari problem itu cocok untuk siswa?
Pada saat siswa menyelesaikan problem open ended, mereka harus menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang telah mereka punyai.
3.      Apakah problem itu mengundang pengembangan konsep matematika lebih lanjut?
Problem harus memiliki keterkaitan atau dihubungkan dengan konsep – konsep matematika yang lebih tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Apabila kita telah memformulasi problem mengikuti criteria yang telah dikemukakan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan rencana pembelajaran yang baik. Pada tahap ini hal – hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
a.    Tuliskan respon siswa yang diharapkan
Siswa diharapkankan merespon problem open ended dengan berbagai cara. Oleh karena itu guru harus menuliskan daftar antisipasi respon siswa terhadap problem.
b.    Tujuan dari problem ini diberikan harus jelas
Guru harus memahami peranan problem itu dalam keseluruhan rencana pembelajaran.
c.    Sajikan problem semenarik mungkin
Konteks permasalahan yang diberikan harus dikenal baik oleh siswa dan harus membangkitkan semangat intelektual.
d.   Lengkapi prinsip ‘ posing problem ‘ sehingga siswa memahami dengan mudah maksud dari problem itu
Problem harus diekspresikan sedemikian sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah dan menemukan pendekatan pemecahannya.
e.    Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengekplorasi problem
Kadang – kadang waktu yang dialokasikan tidak cukup dalam menyajikan problem, memecahkannya, mendiskusikan pendekatan dan penyelesaian, dan merangkum apa yang telah siswa pelajari. Oleh karena itu, guru harus memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi problem.
Output Pembelajaran Open Ended
            Setiap model maupun pendekatan dalam pembelajaran pastilah memiliki tujuan. Dimana tujuan tersebut  yang nantinya digunakan sebagai tolok ukur apakah model atau pendekatan itu dapat dikatakan berhasil atau tidak.
Tujuan yang akan menentukan output dalam suatu proses. Output dalam model pembelajaran open ended  ini tak lepas dari tujuan awal dilakukannya pendekatan. Meningkatnya bakat, minat, serta kreatifitaslah yang merupakan tujuan utama pendekatan ini.
            Jadi output yang dihasilkan dari pendekatan ini adalah siswa yang memiliki kreatifitas, bakat, dan minat yang tinggi dalam pembelajaran matematika, yang nantinya hal ini dapat membantu siswa dalam pengerjaan soal – soal yang diberikan oleh guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar